Candi Borobudur merupakan wujud kebudayaan
Candi Borobudur merupakan wujud kebudayaan, peninggalan sejarah dan memiliki nilai kebudayaan hingga saat ini. Ada beberapa unsur kebudayaan yang terdapat pada candi Borobudur, seperti :
1.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang ada pada Candi
Borobudur berupa arsiktektur yang sangat menakjubkan, Berdasarkan penelitian para ahli, Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad ke-8, saat Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Dinasti Syailendra. Diduga, pembangunan candi berbentuk stupa ini dilakukan oleh para penganut Buddha Mahayana secara bertahap.
Pada masa itu tidak ada alat bantu yang sangat menunjang untuk menangkat batu
batu candi dan tidak ada alat pengukir pada setiap arsitekturnya.
2.
Sistem Peralatan Hidup
Sistem yang sangat dibutuhkan dalam
masa pembangunan, dalam membangun Candi Borobudur menggunakan alat produksi palu
dan pengungkit dan bahan yang dipakai untul membuat candi berupa batu tidak ada
bahan lain yang terdapat pada candi. Kendaraan yang ada hanyalah cikar atau pedati (gerobak yang ditarik
dengan sapi).
3.
Sistem Kepercayaan
Candi Borobudur merupakan peninggalan pada
masa Hindu-Budha. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat
pemujaan. Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai
makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah
sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja
dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya.
4.
Sistem Kekerabatan
Kekerabatan yang ada pada candi yaitu
kegigihan dan kerja keras para
tenaga kerja sukarela yang bergotong royong demi kebaktian ajaran agama pada
masa pemerintahan dinasti syailendra antara tahun 750-842 m, untuk mendirikan
candi borobudur secara bertahap. Dari hal tersebut kita dapat simpulkan
bahwa suku, kasta, pada saat itu Bersatu untuk membangun candi Borobudur dengan
penuh nilai dan moral di dalamnya.
5.
Kesenian
Relif, kesnian yang ada pada candi
Borobudur berupa ukiran dan patung yang terdapat pada batu yang ada di semua
Candi Borobudur. Semua ukiran batunya memili pesan, makna maupun cerita, seperti
:
1. Relief Karmawibhangga
Relief Karmawibhangga terpahat di bagian kaki Candi Borobudur. Pahatan relief ini menerangkan perbuatan-perbuatan manusia yang mengandung kebajikan maupun kejahatan, serta segala akibat dari melakukannya. Relief Karmawibhangga di Candi Borobudur bentuk adaptasi dari karya sastra lama yang kemudian diubah agar selaras dengan keadaan masyarakat pada era Kerajaan Mataram Kuno.
2. Relief Lalitavistara
Lalitavistara terpahat di dinding utama tingkat I Candi Borobudur. Relief Lalitavistara mengisahkan kehidupan Sang Buddha di Surga Tushita hingga menyampaikan khotbah pertama di Taman Rusa.
3. Relief Jataka
Relief Jataka berada di dinding utama lorong tingkat I Candi Borobudur, dan pagar langkan tingkat I dan II. Jataka memuat kisah tentang Boddhisattva yang mengalami kelahiran berulang kali dalam berbagai wujud untuk membantu manusia mencapai jalan kebuddhaan.
Wujud
Kebudayaan menurut J. J. Hoenigman
1.
Ide/Gagasan (Idea) wujud kebudayaan yang berbentuk kumpulan ideide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh.
2.
Aktivitas (Activity) wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Wujud kebudayaan aktivitas bersifat konkret, terjadi
dalam kehidupan seharihari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.
Artefak (Artefact) wujud kebudayaan berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda dan hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan
Wujud kebudayaan Candi Borobudur
dalam bentuk ide/gagasan berada pada relif yang ada, semua relif memiliki nilai
nilai, norma, dan sebagainya. Selain itu candi Borobudur dibangun pada masa
Hindu-Budha dengan pandangan hidupnya dan kini Candi Borobudur menjadi sebuah
peninggalan budaya yang memiliki cerita bersejarah tersendiri.
Dalam wujud
aktifitas pada zaman Hindu-Budha tentu saja Candi ini digunakan sebagai tempat
Ibadah dan sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah
meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja
didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Kini Candi
Borobudur lebih digunakan untuk objek wisata, dari segi ilmu pengetahuan menjadikan penambahan ilmu sejarah
dan juga ilmu seni kita. Dilihat dari segi ekonomi kita bisa menambah pendapatan
devisa dari sektor pariwisata.
Candi
Borobudur memiliki wujud artefak, bahkan Candi merupakan sebuah artefak
sehingga Candi Borobudur memiliki banyak sekali artefak materiil, imateriil dan
seni karya yang berupa :
1. Patung
2. Ukiran Relif
3. Cerita yang ada dalam relif maupun cerita rakyat
Komentar
Posting Komentar